
Apa itu tes Pauli? Pertanyaan ini banyak diajukan oleh peserta rekrutmen kerja setelah mengetahui tahap seleksi berikutnya.
Tes Pauli banyak digunakan karena dapat membantu perusahaan dalam memilih calon karyawan yang tepat. Tes ini mampu menampilkan variabel penilaian yang sukar disembunyikan.
Apa itu Tes Pauli dan Ciri-Cirinya

Sebelum memahami apa itu tes Pauli, ketahui lebih dahulu sejarah ditemukannya. Tes Pauli merupakan penyempurnaan dan perbaikan dari tes Krapelin yang disusun oleh Emil Kraepelin.
Tes Pauli disempurnakan oleh Prof. Dr. Richard Pauli dan Dr. Wilhelm Arnold pada tahun 1938. Tes Pauli adalah jenis psikotes untuk menguji kemampuan konsentrasi, ketelitian, dan kecepatan kerja.
Tes Pauli bertujuan untuk melihat hasil kerja yang dipengaruhi oleh daya tahan, ketekunan, dan ketelitian. Hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan.
Tes Pauli juga dikenal sebagai tes koran, karena lembarannya yang lebar. Lembar ini berisi deretan angka yang harus dijumlahkan dalam waktu tertentu sesuai dengan ciri-cirinya berikut ini.
Penjumlahan 2 angka berdekatan terus-menerus dari atas ke bawah.
Ditulis dengan angka satuan.
Hasil penjumlahan itu tidak dijumlahkan dengan angka berikutnya.
Pada waktu-waktu tertentu, dibubuhkan tanda coret di bawah hasil penjumlahan.
Jika salah dapat dibetulkan dengan cara mencoret angka atau hasil yang ingin dikoreksi, lalu menulis angka yang benar di samping angka yang salah.
Kalau satu lajur terlewat, tidak perlu dihiraukan, lanjutkan pada lajur berikutnya agar tidak mengacaukan pencatatan.
6 Aspek Penilaian Tes Pauli untuk Kerja

Dikutip dari buku Panduan Sukses Tes BUMN & CPNS, Tim Presiden Eduka (2020:374), 6 aspek yang menjadi penilaian tes Pauli adalah sebagai berikut.
Energi Psikis: Energi psikis mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika di bawah tekanan.
Ketelitian dan Tanggung Jawab: Ketelitian dan tanggung jawab menunjukkan adanya kesediaan bertanggung jawab, teliti, peduli, tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, dan kurang waspada.
Kehati-hatian: Kehati-hatian menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan, dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan.
Pengendalian Perasaan: Pengendalian perasaan menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan. Sebaliknya dapat juga menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egosentris.
Dorongan Berprestasi: Dorongan berprestasi menggambarkan kesediaan dan kemampuan berprestasi, serta kemauan untuk mengembangkan diri.
Vitalitas dan Perencanaan: Vitalitas dan perencanaan menunjukkan ambisi untuk mengarahkan diri, dan mengatur kemampuan dalam mengatur tempo dan irama kerja.
Baca juga: Materi Akhlak BUMN dan Contoh Perilakunya untuk Bahan Belajar Pelamar Kerja
Apa itu tes Pauli? Tes Pauli adalah jenis psikotes untuk menguji kemampuan konsentrasi dan kecepatan kerja pada tahap rekrutmen.(DK)