Kebakaran Hutan, MenLH Minta Perusahaan Sawit Tanggung Jawab

17 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menghadapi ancaman kebakaran lahan pada musim kemarau 2025. Hanif mengatakan masalah kebakaran lahan bukan hanya tantangan lingkungan, tetapi juga ancaman serius bagi ketahanan pangan dan energi yang menjadi prioritas pemerintah.

"Semua pihak harus bersatu padu dalam menghadapinya," kata Hanif dalam rapat koordinasi bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Provinsi Riau, Sabtu (10/5/2025).

Riau merupakan wilayah dengan potensi tinggi kebakaran hutan. Dikutip dari siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup, Hanif mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dini dalam menghadapi musim kemarau yang diperkirakan akan meningkatkan risiko kebakaran, terutama di lahan gambut dan perkebunan.

“Kebakaran hutan dan lahan adalah ancaman yang nyata. Kita tidak bisa menunggu hingga api mulai menyebar, kita harus bertindak sebelum itu terjadi,” kata Hanif.

Pemerintah, menurutnya, mengidentifikasi perubahan iklim dan pola cuaca yang semakin ekstrem, termasuk musim kemarau yang panjang, menjadi faktor utama dalam meningkatkan kerawanan kebakaran. Ia mengatakan semua pihak harus lebih waspada terhadap potensi kebakaran yang semakin besar.

"Dalam kondisi ini, kita perlu memperkuat upaya preventif dan memastikan setiap lapisan masyarakat dan sektor industri memahami perannya dalam pengendalian kebakaran lahan,” jelasnya.

Hanif menambahkan berdasarkan data terbaru, saat ini terdapat 184 titik panas (hotspot) di seluruh Indonesia hingga 9 Mei 2025. Meskipun jumlahnya menurun sekitar 61 persen dibandingkan dengan tahun 2024, tetap saja kebakaran hutan dan lahan masih menjadi ancaman besar, terutama di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau.

“Angka hotspot ini adalah indikator nyata dari meningkatnya kerawanan kebakaran. Meskipun ada penurunan, kita tidak boleh lengah. Kami harus lebih proaktif, memperkuat sistem peringatan dini, dan merespons lebih cepat setiap tanda-tanda bahaya,” kata Hanif.

Lebih lanjut, Hanif menyoroti lima faktor utama yang menyebabkan kebakaran lahan, yang meliputi penyiapan lahan untuk pertanian, kebakaran di lahan konflik, dan kebakaran yang terjadi di area gambut selama musim kering. Kebakaran lahan di area gambut sangat berisiko tinggi, terutama di musim kemarau.

“Kita tidak bisa lagi membiarkan kebakaran lahan dianggap sebagai hal yang wajar. Ini adalah waktu untuk bertindak, bukan hanya untuk mengatasi masalah kebakaran, tetapi untuk mencegahnya sejak dini.”

Hanif juga mengapresiasi upaya dari GAPKI, yang menunjukkan komitmen kuat dalam mengurangi risiko kebakaran lahan melalui langkah-langkah preventif dan kesiapsiagaan yang matang. Ia menegaskan Gapki dan seluruh perusahaan anggotanya memiliki peran vital dalam pengendalian kebakaran lahan.

"Jika perusahaan bisa mengimplementasikan sistem manajemen kebakaran yang baik, maka kita memiliki harapan besar untuk mencapai target zero kebakaran di wilayah perkebunan,” kata Hanif.

Hanif menekankan perlunya kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mitigasi bencana kebakaran lahan. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta dalam mengatasi masalah kebakaran lahan.

"Kolaborasi inilah yang akan membuat kita lebih siap menghadapi musim kemarau dan kebakaran lahan yang datang,” jelas Hanif.

Read Entire Article