
KOREA Selatan tengah menghadapi situasi politik yang dramatis setelah Presiden Yook Suk Yeo mengumumkan darurat militer pada malam Selasa (3/12) lalu. Keputusan ini memicu ketegangan politik yang mengingatkan pada sebuah drama penuh intrik.
Salah satu dampak dari krisis ini adalah meningkatnya perhatian terhadap penyanyi asal Korea Selatan, Kwon Jo Yong, yang lebih dikenal dengan nama G-Dragon.
G-Dragon, seorang penyanyi, rapper, penulis lagu, dan produser rekaman, kembali mencuri perhatian publik setelah lagu terkenalnya Coup d’Etat diputar dalam berbagai demonstrasi pro-demokrasi di seluruh negeri.
Lagu Coup d’Etat, yang dirilis pada tahun 2013, kini dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap situasi politik terkini di Korea Selatan.
Judul lagu yang berarti “kudeta” dalam bahasa Prancis, dipandang menggambarkan ketegangan terkait kekuasaan dan perubahan, tema yang relevan dengan kondisi politik saat ini.
Menurut laporan dari akun TikTok Kdevenews pada Sabtu, 7 Desember 2024, lagu tersebut diputar dalam demonstrasi sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan berpendapat.
Para pendukung kebebasan menggunakan lagu ini untuk menyuarakan aspirasi mereka dan membangkitkan semangat perlawanan.
Meskipun lagu Coup d’Etat kembali viral di tengah krisis ini, G-Dragon belum memberikan komentar resmi terkait hubungannya dengan gerakan pro-demokrasi yang tengah berlangsung.
Namun, lagu tersebut memperlihatkan bagaimana seni dapat menjadi alat untuk menyuarakan harapan di tengah tantangan politik yang berat.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makna dari lirik lagu Coup d’Etat, para penggemar dapat mencari lirik lengkapnya di platform lirik lagu resmi atau melalui pencarian di internet. (CNN/Korea Herald/Z-10)