Warning: session_start(): open(/home/palupetir/public_html/src/var/sessions/sess_659f421669dfbdc5436fe4fc70e27e92, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/palupetir/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/palupetir/public_html/src/var/sessions) in /home/palupetir/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Laba-laba Darwin Bisa Bikin Jaring Terpanjang di Dunia, Capai 25 Meter - SorotMedia

Laba-laba Darwin Bisa Bikin Jaring Terpanjang di Dunia, Capai 25 Meter

5 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Jaring sutra yang dibuat oleh laba-laba kulit kayu darwin menyebrang sebuah sungai. Foto: PLOS ONE

Di tengah hutan belantara Madagaskar, jaring laba-laba membentang di atas sungai yang mengalir deras, berfungsi sebagai jembatan dan perangkap serangga. Jaring itu dibuat oleh laba-laba kulit kayu Darwin.

Laba-laba kulit kayu Darwin memiliki ukuran lebih kecil dari tangan manusia. Namun, arakhnida ini mampu menenun jaring sepanjang 25 meter melintasi tepian sungai. Laba-laba ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 2010 di jurnal BioOne Digital Library.

Dinamai Charles Darwin karena laba-laba ini ditemukan pada 2008 bertepatan dengan peringatan 150 tahun On the Origin of Species. Laba-laba kulit kayu Darwin (Caerostris darwini) menunjukkan beberapa hasil seleksi alam yang paling aneh dan spektakuler.

Mereka berasal dari hutan dataran rendah di bagian timur Madagaskar. Di lingkungan hutan yang dihuni laba-laba kanibal, hewan ini akan membuat jaring besar yang digantung di atas sungai dan danau untuk menangkap lalat, lebah, capung kecil, capung jarum, dan serangga terbang lainnya.

Dalam studi pada 2010, para peneliti melaporkan jaring laba-laba berbentuk bola ini dapat menjangkau area seluas 900 hingga 28.000 centimeter persegi dengan panjang hingga 2,8 meter persegi, sehingga kemungkinan besar menjadi jaring laba-laba berbentuk bola terbesar yang pernah tercatat.

Sutra yang dihasilkan oleh laba-laba kulit kayu Darwin sangat kuat. Penelitian menunjukkan sutranya dua kali lebih kuat dari sutra laba-laba lain, dan 10 kali lebih kuat dari bahan sintetis super kuat berukuran sama, seperti Kevlar. Ini membuat jaring laba-laba kulit kayu Darwin jadi bahan biologis terkuat yang pernah dipelajari, menurut studi tahun 2019.

Rahasia kekuatan sutranya terletak pada protein unik dan anatomi pemintalannya. Para ilmuwan mengidentifikasi protein sutra baru yang disebut MaSp4, kaya akan prolin, asam amino yang dikenal dapat meningkatkan elastisitas sutra.

Protein ini memiliki struktur khas yang tak ditemukan pada laba-laba lain. Selain itu, laba-laba kulit kayu Darwin memiliki saluran pemintalan sutra luar biasa panjang, yang membantu mereka menyelaraskan serat sutra dengan lebih efektif, selanjutnya meningkatkan kekuatannya.

Ciri menarik lainnya dari arakhnida ini adalah perbedaan ukuran yang mencolok antara jantan dan betina, dikenal sebagai dimorfisme seksual ekstrem. Tubuh betina, tidak termasuk kaki, biasanya berukuran panjang antara 18 hingga 22 milimeter, sedangkan jantan kurang dari 6 milimeter. Rata-rata betina 14 kali lebih berat dan dua kali lebih panjang daripada jantan.

Makhluk ini mengembangkan cara kawin yang unik dengan melibatkan kanibalisme seksual, kerusakan alat kelamin, dan pengebirian diri. Sebuah studi pada 2016 yang terbit di jurnal Nature menemukan, laba-laba kulit kayu Darwin jantan terlibat dalam perilaku seksual menggigit alat kelaminnya sendiri dan dimakan oleh betina. Laba-laba jantan yang sangat kecil juga tampaknya lebih suka kawin dengan betina lebih muda yang baru saja berganti kulit.

Yang paling menarik, laba-laba jantan terlihat melakukan seks oral dengan mengeluarkan air liur pada organ reproduksi betina sebelum, selama, dan setelah kawin. Perilaku ini jarang terlihat di luar mamalia, jadi para ilmuwan tidak yakin mengapa mereka melakukannya. Besar dugaan, praktik ini dilakukan untuk membantu jantan bereproduksi dengan memberi sinyal kualitas jantan atau mengurangi persaingan sperma dari jantan lain.

Read Entire Article