Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi di Tangan dan Kaki serta Cara Alami Menurunkannya

Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi bisa menjadi masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu tanda yang sering muncul adalah gangguan di tangan dan kaki. Kolesterol terdiri dari low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) yang disebut sebagai kolesterol baik.

Menurut dr. Zoya Marie Adyasa, M.Res, dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kadar kolesterol yang tinggi, khususnya LDL, dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Apa Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki? Kenali Ciri-Cirinya!

Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, ada beberapa ciri yang bisa menjadi tanda peringatan, terutama di tangan dan kaki.

"Ciri-ciri kolesterol tinggi di antaranya tangan dan kaki gampang pegal, sering kesemutan, serta munculnya sensasi kebas atau mati rasa," kata dr. Zoya Marie Adyasa, M.Res, seperti dikutip dari Antara pada Jumat, 28 Maret 2025.

Selain itu, penderita kolesterol tinggi juga sering mengalami nyeri di sekitar dada kiri, munculnya benjolan lemak di kulit atau kelopak mata, serta pusing yang disertai rasa kaku di kepala belakang, leher, dan pundak.

Jika mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera memeriksakan kadar kolesterol agar dapat mengambil tindakan yang tepat.

Menjaga pola makan adalah salah satu cara alami yang efektif untuk menurunkan kolesterol tinggi. Dr. Zoya menyarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan sehat seperti sayur, buah, serta karbohidrat dengan indeks glikemik rendah.

"Kunci pertamanya adalah memilah dan memilih makanan. Kita harus makan sehari dua kali dengan makanan berbasis sayur, buah, karbohidrat yang indeks glikemiknya rendah, serta protein sehat seperti tahu, tempe, ikan, dan ayam," ujarnya.

Sebaliknya, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat. "Sosis, makanan kalengan, dan mi instan sebaiknya dikurangi karena kandungan lemak jenuh dan natriumnya yang tinggi," tambahnya.

Dengan memperhatikan pola makan yang sehat, kadar kolesterol tinggi dapat lebih mudah dikendalikan.

Selain pola makan sehat, aktivitas fisik juga berperan penting dalam menurunkan kolesterol tinggi. Menurut dr. Zoya, salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak langkah kaki setiap hari.

"Konsensusnya itu lebih dari 7.500, tapi setelah seminggu naik 1.000 begitu, jadi, start slow, start small yang penting start," ujarnya.

Selain berjalan kaki, naik tangga juga bisa menjadi pilihan aktivitas fisik yang mudah dilakukan sehari-hari. Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi kolesterol jahat (LDL), sehingga risiko penyakit jantung dapat diminimalkan.

Kebiasaan merokok juga berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol tinggi. Dr. Zoya menekankan pentingnya mengurangi atau berhenti merokok secara bertahap untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.

"Jika biasanya merokok 10 batang per hari, bisa mulai dikurangi menjadi delapan, lalu enam, dan seterusnya. Ini bukan lagi kompromi, tapi langkah nyata untuk menjaga kesehatan," tegasnya.

Rokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat proses aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri yang dapat menyebabkan penyumbatan. Oleh karena itu, berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk menurunkan risiko kolesterol tinggi dan komplikasi yang menyertainya.