7 Cara Agar Tidak Terjerat Pinjol Saat Lebaran Idul Fitri, Wajib Tahu!

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran Idul Fitri identik dengan kebahagiaan dan kebersamaan bersama keluarga. Namun, di balik kemeriahannya, ada tantangan finansial yang perlu diwaspadai. Banyak orang tergoda untuk berbelanja berlebihan hingga akhirnya terjerat pinjaman online (pinjol). Oleh karena itu, memahami bagaimana cara agar tidak terjerat pinjol sangat penting agar keuangan tetap sehat selama Lebaran.

Penyebab Masyarakat Terjebak Pinjaman Online Saat Lebaran

Menurut Dosen Ilmu Ekonomi Syariah IPB University, Dr. Ranti Wiliasih, banyak masyarakat yang menggunakan pinjol karena dorongan emosional, seperti FOMO (fear of missing out) dan keinginan untuk mengikuti tren. 

Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa pinjaman ini justru membebani keuangan mereka di kemudian hari. "Pinjaman konsumtif seharusnya dihindari, kecuali dalam keadaan darurat seperti kebutuhan medis atau bencana," ujarnya seperti dikutip dari situs resmi IPB University Bogor Indonesia pada Rabu, 2 April 2025.

Maraknya pinjol ilegal juga memperparah kondisi ini. Beberapa pinjol menerapkan sistem penagihan yang tidak etis, seperti pencemaran nama baik dan teror kepada peminjam. Oleh karena itu, memahami cara agar tidak terjerat pinjol menjadi langkah penting untuk menghindari risiko finansial yang lebih besar.

Langkah pertama dalam bagaimana cara agar tidak terjerat pinjol adalah menerapkan manajemen keuangan yang sehat. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

• Buat Anggaran Lebaran: Catat semua pemasukan dan pengeluaran agar tidak melebihi kemampuan finansial.
• Prioritaskan Kebutuhan Pokok: Dahulukan kebutuhan seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi.
• Siapkan Dana Darurat: Dana ini dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak tanpa harus mengandalkan pinjol.
• Hidup Sesuai Kemampuan: Jangan tergoda untuk mengikuti gaya hidup konsumtif yang bisa membebani keuangan.

Saat Lebaran Idul Fitri, penting untuk merencanakan pengeluaran dengan bijak. Manfaatkan Tunjangan Hari Raya (THR) atau zakat fitrah untuk keperluan yang benar-benar diperlukan. Jika ada kebutuhan mendesak, lebih baik mencari solusi lain seperti meminjam dari keluarga daripada menggunakan pinjol.

"Jika zakat fitrah atau THR tidak ada lebih baik mencari bantuan sosial atau meminjam dari kerabat atau teman yang dapat dipercaya dan memiliki keleluasaan dana," kata Dr. Ranti.

Memahami konsep keuangan adalah langkah penting dalam cara agar tidak terjerat pinjol. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

• Pahami Risiko Pinjaman Online: Jangan mudah tergiur dengan iming-iming bunga rendah dan proses cepat.
• Cek Legalitas Pinjol: Pastikan layanan pinjol yang digunakan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
• Baca Syarat dan Ketentuan: Perhatikan besaran bunga, biaya administrasi, dan denda keterlambatan sebelum mengajukan pinjaman.

Dengan pemahaman yang baik tentang produk keuangan, Anda bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan dan menghindari jebakan pinjol ilegal.

Salah satu kesalahan terbesar dalam mengelola keuangan adalah menggunakan pinjol untuk melunasi utang lain. Ini hanya akan memperburuk kondisi finansial. Jika sudah terlanjur berutang, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

• Negosiasi dengan Kreditur: Cari solusi seperti perpanjangan tenor atau restrukturisasi kredit.
• Cari Bantuan Keuangan: Beberapa lembaga sosial atau keuangan menawarkan bantuan untuk pelunasan utang.
• Laporkan Pinjol Ilegal: Jika mengalami penagihan yang tidak wajar, segera laporkan ke pihak berwenang seperti OJK atau kepolisian.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan perencanaan keuangan yang baik, disiplin dalam pengeluaran, dan peningkatan literasi keuangan, Anda dapat menikmati Lebaran Idul Fitri tanpa terbebani utang.

Menghindari pinjaman online saat Lebaran bukan hal yang sulit jika memiliki perencanaan keuangan yang baik. Ingatlah bahwa tidak perlu memaksakan diri untuk tampil mewah atau mengikuti tren jika akhirnya hanya membawa masalah finansial. 

Cara agar tidak terjerat pinjol adalah dengan hidup sesuai kemampuan, meningkatkan literasi keuangan, serta bijak dalam mengelola pengeluaran. Dengan begitu, Lebaran bisa dirayakan dengan tenang dan penuh kebahagiaan tanpa beban utang.